“Membuat Anak Senang Belajar Mengaji” SD Laboratorium UPI Tasik Sukses Gelar DIKLAT Metode Tilawati

29/07/2020 | Berita

Annisa Anita D. | 29/07/2020 | Informasi, Lain-lain | No Comments

 

Tasikmalaya, SD Laboratorium UPI Tasikmalaya 

“Meskipun ditengah Pandemi bukan berarti mencari ilmu terjeda ataupun terhenti, doa kami dalam kegiatan ini jadikanlah kami orang yang berilmu, berakhlak dan beramal, sesungguhnya ketiganya meskipun berat dipikul tapi tidak menjadi beban untuk tetap kami bawa hingga akhirat. InshaAllah kami tetap semangat mengayomi anak didik kami bersama dengan membangun akal dan ahklak kami pun dengan mereka anak-anak didik kami”.

Kegiatan ini bertajuk "Belajar mengaji dengan riang dan gembira". Mengaji dengan tilawati membuat anak senang belajar mengaji, anak harus dibuat jatuh cinta terlebih dahulu dengan mengaji, baru setelah itu akan dilakukan sedemikian rupa karena anak sudah jatuh cinta

Kegiatan Diklat (Pendidikan dan pelatihan) ini dilaksanakan untuk melatih dan mengasah kemampuan mengaji guru-guru terutama GDTA SD Laboratorium UPI Tasikmalaya. Selain itu, guna mencetak SDM unggul, SD Laboratorium UPI Tasikmalaya menyelenggarakan Diklat (Pendidikan dan pelatihan) Metode Tilawati bersama Ust. Laelatul Qodar S.Pd.I, beliau merupakan pemateri sekaligus pelatih metode tilawati yang dihadirkan Ujung Berung, Bandung.

Kegiatan ini sukses dilaksanakan dan pada peaksanaannya sesuai protokol kesehatan yang berlaku. Plakat dan apresiasi disampaikan oleh Andi Utama, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Laboratorium UPI Tasikmalaya.

Tujuan diadakan Diklat Tilawati, berawal agar gurunya terlebih dahulu paham bagaimana tilawati, bagaimana cara menyampaikannya kepada anak, diasah dahulu mengajinya supaya mengaji guru-guru berkualitas, anak-anak pun hasilnya berkualitas. Sebagaimana sunnah nabi, jika mengajarkan ngaji itu guru terlebih dulu yang mencontohkan, baru anaknya mengikuti apa yang di contohkan gurunya, dan itu ada di metode tilawati,” ujar Ai Nuraeni, S.Pd. selaku Guru PABP dan panitia kegiatan.

Pembelajaran tilawati dilakukan secara klasikal dengan menggunakan alat peraga yang mana guru menuntun anak untuk membaca secara bersama-sama. 

(Annisa Anita D.)